Pengertian
Sastra
Sastra (Sanskerta: शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa
Sanskerta śāstra, yang berarti
"teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata
dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau
sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Yang agak biasa adalah
pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya
sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental
nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya,
diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Selain itu dalam arti
kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan,
tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Biasanya kesusastraan
dibagi menurut daerah geografis atau bahasa.
Jadi, yang termasuk
dalam kategori Sastra adalah:
Pengertian Novel :
Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang
ditulis secara naratif; biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis.
Kata novel berasal dari bahasa
Italia novella yang berarti "sebuah kisah
atau sepotong berita".
Novel
lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen,
dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikalsandiwara atau sajak.
Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam
kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut.
Novel
dalam bahasa
Indonesia dibedakan
dari roman.
Sebuah roman alur ceritanya lebih kompleks dan jumlah pemeran atau tokoh cerita
juga lebih banyak.
Contoh NOVEL:
Perahu
Kertas
Novel Perahu Kertas ini dimulai dengan kisah
seorang anak muda bernama Keenan. Ia seorang remaja yang baru saja
menyelesaikan sekolah menengah atas-nya di Belanda, tepatnya di Amsterdam.
Keenan menetap di Negara tersebut selama hampir 6 tahun lamanya, bersama sang
nenek. Keenan terlahir dengan cita-cita menjadi pelukis. Namun, ia dipaksa
untuk kembali ke Indonesia oleh sang Ayah. Keluarganya tidak mendukung Keenan
menjadi seorang pelukis. Ia pada akhirnya memulai perkuliahan di salah satu
Universitas di Bandung. Ia mengalah dan memutuskan untuk belajar di Fakultas
Ekonomi.
Tokoh sentral lainnya adalah wanita bertubuh
mungil bernama Kugy. Ia digambarkan dengan kepribadian yang riang dan ceria.
Berbeda dengan Keenan yang cenderung dingin dan kaku. Kugy juga merupakan sosok
yang eksentrik pun nyentrik. Ia akan sangat mudah dikenali jika ada di dalam
kerumunan. Kugy menggilai dongeng dan kisah klasik. Sedari kecil ia
bercita-cita menjadi seorang penulis dongeng. Ia memiliki sejumlah koleksi buku
dongeng, ingin penjadi seorang perancang dongen pun juru dongeng. Namun di
tengah impiannya yang menggebu, kenyataan memaksanya sadar bahwa penulis dongen
bukan profesi yang banyak menghasilkan materi. Kugy dipaksa untuk menyimpan
mimpinya demi sebuah rasionalitas pun realisme. Meski demikian, tokoh Kugy ini
tidak patah arang. Ia mencintai dunia tulis-menulis. Hal ini yang membuat ia
melanjutkan pendidikannya di Fakultas Sastra di salah satu Universitas di
Bandung. Tempat kuliah yang sama dengan tokoh lainnya, Keenan.
Pertemuan antara kedua tokoh ini tak terlepas
dari tokoh lain yakni Noni dan Eko. Noni tokoh pendukung cerita yang merupakan
sahabat dekat Kugy. Sementara itu, Eko adalah sepupu Keenan. Pertemuan pertama
Kugy dan Keenan adalah momen dimana Eko dan Noni menjemput Keenan yang baru tiba
di Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, Kugy pun Keenan
menjalin persahabatan bersama Eko dan Noni. Diam-diam, mereka saling mengagumi.
Kugy yang senang bercerita lewat dongeng merasa takjub bertemu dengan Keenan,
seseorang yang mampu bercerita lewat gambar. Mereka diam-diam jatuh cinta dalam
diam. Namun, kondisi menuntut mereka untuk terus diam dan menebak. “Diam”-nya
mereka terhadap perasaan masing-masing semakin menjadi dikarenakan Kugy telah
memiliki pacar bernama Ojos atau Joshua. Sementara itu, Keenan yang belum
memiliki pasangan, hendak dijodohkan dengan tokoh bernama Wanda. Wanda sendiri
adalah seorang Kurator. Hal ini yang membuat Eko juga Noni bersemangat
mendekatkannya dengan Keenan yang jago melukis.
Persahabatan Kugy, Keenan, Eko dan Noni
berjalan apa adanya. Namun lambat laun mereka renggang. Kugy sibuk dengan
muridnya di sekolah darurat. Ia menjadi salah satu guru relawan. Ia mengajar
dengan cara mendongeng. Anak-anak yang semula usil pada Kugy, berbalik suka
berkat dongeng petualangan berjudul “Jenderal Pilik dan Pasukan Alit”. Dongeng
tersebut dituliskan Kugy dalam sebuah buku. Di waktu mendatang, buku dongeng
tersebut ia berikan pada Keenan.
Lain lagi dengan Keenan, ia juga sibuk dengan kehidupannya termasuk kedekatannya dengan Wanda. Pada mulanya, hubungan mereka baik-baik saja. Namun, beberapa waktu hubungan tersebut menjadi pelik dan menghentak Keenan. Ia menyadari bahwa apa yang ia berusaha bangun, hancur dalam hitungan waktu semalam. Ia sedih, remuk dan kecewa. Keenan pun memutuskan untuk meninggalkan Kota Bandung menuju Kota Bali. Di Pulau Dewata tersebut, Keenan tinggal dengan Pak Wayan. Sahabat ibunya.
Lain lagi dengan Keenan, ia juga sibuk dengan kehidupannya termasuk kedekatannya dengan Wanda. Pada mulanya, hubungan mereka baik-baik saja. Namun, beberapa waktu hubungan tersebut menjadi pelik dan menghentak Keenan. Ia menyadari bahwa apa yang ia berusaha bangun, hancur dalam hitungan waktu semalam. Ia sedih, remuk dan kecewa. Keenan pun memutuskan untuk meninggalkan Kota Bandung menuju Kota Bali. Di Pulau Dewata tersebut, Keenan tinggal dengan Pak Wayan. Sahabat ibunya.
Sebelum pergi, Kugy memberi Keenan buku dongen
“Jenderal Pilik dan Pasukan Alit”. Keenan membawanya ke Bali. Di tempat Pak
Wayan, perlahan Keenan membangun hidup dan mimpinya kembali. Ia hidup bersama
banyak seniman dan menjadikan naluri seninya dalam melukis semakin terasah. Di
Bali, Keenan mengagumi Luhde Laksmi, keponakan Pak Wayan. Pada akhirnya,
Setelah beberapa waktu, Keenan menjadi salah satu pelukis yang karyanya diburu.
Ia menciptakan serial lukisan yang digemari kolektor. Kisah tersebut adalah
dongeng yang sebelumnya Kugy berikan.
Sementara itu, selepas kuliah Kugy kembali ke
Jakarta dan menjadi seorang Copywriter. Ia kemudian menjalin hubungan dengan
atasannya yang juga merupakan karib kakaknya. Ia dan Remi menjalin hubungan
meski diam-diam Kugy masih sering mengenang Keenan. Sampai suatu waktu, Kugy
kembali bertemu dengan Keenan yang terpaksa meninggalkan Bali karena ayahnya
terkena serangan stroke. Keenan harus melanjutkan perusahaan ayahnya. Pertemuan
Kugy dan Keenan di kondisi yang berbeda ini membuat mereka tak bisa lagi
menahan perasaan masing-masing. Konflik dimulai dari sini.
Kesimpulan Novel Perahu Kertas :
Secara umum,
Dee mengemas cerita cinta ini dengan sederhana namun sarat makna. Kisah ini
tentang pencarian cinta yang dibiarkan mengalir hingga kebali bermuara seperti
perahu kertas. Melalui Kugy dan Keenan, Dee menyajikan cerita cinta yang biasa namun
dalam. Pemilihan kata serta alur taktis membuat kisah di dalam novel Perahu
Kertas ini menarik untuk dibaca. Meski temanya teramat ringan, namun signatur
dee dalam derita ini sama memikatnya dengan buku bertema berat milik dee
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://sinopsisnovelku.blogspot.com/2013/02/sinopsis-novel-perahu-kertas.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar